Kesan Cinta Pertama
Di pagi yang cerah dan penuh semangat, tampaklah
seorang gadis berwajah sederhana tapi berhati istimewa yang hatinya dipenuhi
dengan cinta dan kasih sayang. Dia Devita yang dipanggil Ita. Ita yang tinggal
di rumah sederhana ini biasa berjalan ke kampusnya. Sesampai di gerbang kampus
Harapan Indonesia
kampusnya, ada suara memanggil namanya dengan berteriak yang menggemparkan
kampus itu.
“ Ita, tunggu !!! ” teriak Fini, salah satu sahabat Ita
yang peling cerewet.
“ Iya-iya aku tunggu, santai aja ” Jawab Ita pelan
Akhirnya pun mereka berjalan kekelas jurusan bahasa. Di
pintu depan kelas bahasa mereka ada 2 orang yang menentinya. Ada Musi dan Egy
yang sudah senyam-senyum ngelihat Ita datang.
Mereka
berempat sudah bersahabat sejak SMP hingga sekarang. Mereka juga berada dikelas
dan jurusan yang sama. Mereka masuk ke kelas untuk mengikuti kegiatan yang ada.
Dosen pun masuk, Ita disuruh mengambil bahan ajar di meja dosen yang ruangnya
dekat dengan kelas jurusan kedokteran. Setelah mengambil bahan ajar sebelum Ita
sampai kelasnya ia menabrak seorang cowok yang terburu-buru. Cowok itu putih,
tinggi, imut, juga sepertinya perfect.
“ Sory, gak sengaja, ” kata Ita
“ Iya gak papa, sory juga aku terburu-buru ” jawab si Cowok
“ Oke ” dengan singkat jawab Ita
“ Sory aku duluan, kelasku udah masuk ” cowok itu langsung
pergi dan berkata seperti itu. Mata Ita tak berkedip sekalipun sepertinya dia
jatuh cinta pada pandangan pertama. Ita masuk kelas dengan wajah yang lemas,
seperti habis melihat setan. Sedangkan ke 3 temannya melihat Ita seperti
melihat setan.
Tak pernah
sebelumnya Ita seperti ini teman-teman
Ita pun heran.
“ Ta ada apa sich ?? ” Tanya Fini si cerewet
“ Gak apa-apa kok !! ” Jawab Ita dengan pelan
Ita si gadis
lugu ini belum pernah seperti ini. Ini sangat sangat tak biasa. Mungkinkah Ita
jatuh cinta pada pandangan pertama ?? sebenarnya ini pertama kalinya Ita jath
cinta. Jam menunjukan pukul 12.00 tepat, yang artinya saat ini juga kegiatan
selesai. Ita dan kawan-kawannya pun pergi ke kantin. Di kantin itu juga Ita
bertemu dengan cowok itu lagi. betapa kagetnya Ita saat di hampiri cowok itu.
“ Hey ” menyapa Ita tanpa ragu-ragu
“ Hey juga, ada apa ya ?? ada yang luka waktu ketabrak tadi
?? ” Tanya Ita dengan melihat-lihat tubuh si cowok itu.
“ Gak kok, aku Cuma mau minta maaf, gara-gara aku buku-buku
tadi jadi berantakan ” Jawab si cowok
“ Emm…..gak apa-apa kok, santai aja ” Sahut Ita
“ Oke, aku perfa ” si cowok ( Perfa ) dengan senyum
kecil-kecil mengenalkan diri.
“ Perfa……..aku Devita atau Ita aja dehg ” Jawab Ita sengan
senyum-senyum.
Teman-teman Ita pun langsung menghampiri Ita san perfa
denga membawa kata-kata penuh canda dan tawa.
“ Oh…….jadi ini yang buat Ita jadi salah tingkah kayak
orang kesetanan, hahaha ” Fini berkata tanpa dosa.
“ Iya ya gara-gara ini Ita jadi jatuh cinta, hehehe ”
sambung Musi dan Egy.
“ Apa-apaan sih !!! ini aku juga baru kenal kuk ” Gerutu
Ita
“ Hay semua aku Perfa, aku dari kelas kedokteran ”
tiba-tiba Perfa magenalkan diri.
“ Ini Fini, Musi, sama Egy mereka semua teman-temanku ” Ita
tak membiarkan teman-temannya memperkenalkan diri sendiri, tapi malah ita yang
memperkenalkannya.
“ Ya sudah ya Ta aku duluan bye ?? ” sambung Perfa
“ Oke Bye….” Sapa Ita juga.
Batang hidung Perfa masih kelihatan tapi tanpa ragu dan
tanpa dosa Ita mengomeli teman-temannya. Tapi apa daya nasi sudah menjadi
bubur, Ita sudah terlanjur malu. Teman-temannya pun hanya menertawakannya.
Siang berganti malam, matahari pun sembunyi dan
berganti bulan. Bulan yang terlihat indah di malam itu, membuat Ita memikirkan
sesuatu. Apa saat ini Ita rasakan sungguh sangat tak biasa. Dia merasakan detak
jantungnya yang sangat kencang bak suara genderang yang mau perang. Hati berbunga-bunga layaknya taman bunga yang
mekar. Di malam yang penuh pertanyaan ini Ita duduk di jendela kamar dan
memikirkan semua ini. Jam menunjukan pukul 11.00 malam tepat Ita mulai merasakan matanya ingin tertutup.
Dia pun langsung turun dari jendela dan menutupnya untuk pergi bermimpi bersama
pangeran yang sedang menantinya di kampus.
Mata Ita
belum mau terbuka padahal ayam sudah mengeluarkan suara-suara mautnya. Ibu Ita
pun mulai menggedor-gedor pintu kamar tapi Ita masih ingin bergeletak pulas di
tempat tidurnya. Ibu Ita menggedor pintu dan berteriak “
Ita………Ita……….Ita……..bangun nak…..sudah pagi……”
Dua kali, tiga kali, empat kali, lima kali. Dan,
“ kebakaran…..kebakaran…………….kebakaran………” teriak Ibu Ita
Tanpa mengusap kotoran yang ada di matanya. Ita langsung
membuka pintu
“ Apa ??? kebakaran ??? Dimana ?? Mana ?? ” Tanya Ita
dengan nada kebingungan.
“ Kebakaran ?? dimana ?? Emang ada ya ??? kan Ibu Cuma baercanda ?? ” jawab Ibu Ita
dengan senyum kecil.
“ Yah…..Ibu……..ya udah aku mandi dulu aja deh,, sebel
ah…..” gerutu Ita.
Ibunya hanya
tersenyum kecil melihat tingkah laku anaknya yang tak seperti biasa. Ita gak
pernah bangun sampai pukul 07.00 seperti saat ini. Biasanya pukul 05.00 dia
sudah mandi, tapi hari ini Ibunya benar-benar heran. Apakah mungkin tadi malam
Ita bermimpi pergi bersama pangeran kampus itu ?? sampai-sampai betah banget
Ita tidur. Pukul 08.00 akhirnya Ita sudah selesai semuanya dan sekaran dia
berangkat ke kampusnya. Seperti biasa dia berjalan ke kampus. Tapi tiba-tiba
saja langkahnya terhenti. Ada
seorang cowok dengan menggunakan sepeda motor mio berwarna biru tua dan ber
flat nomor DR 1905 CL. Mio itu berhenti
tepat di depan Ita. Penuh pertanyaan dan penuh kejutan. Tak disangka ternyata
Perfa.
“ Pagi Ta…..? ” Tanya Perfa yang tak sadar telah
mengejutkan Ita
“ Pagi juga..ada apa kok mendadak berhenti ???” Tanya Ita
“ Kamu mau berangkat bareng aku ?? ” Tanya Perfa tanpa basa-basi
“ Kalau gratis aku mau, gimana ??? ” dengan canda Ita
menjawab
“ Ayo naik !! ” Kata Perfa dengan senyum manisnya.
Sesampainya di gerbang kampus mereka berdua layaknya raja
dan ratu. Mereka disambut meriah oleh teman-teman Perfa juga Ita. Sekarang
hampir setiap hari Ita di jemput oleh Perfa. Sepertinya mereka berdua merasakan
sesuatu yang tak biasa mereka rasakan. Dan ternyata mereka berdua telah jatuh
cinta. Bagi Ita dia seperti kejatuhan bulan karena ini adalah cinta pertamanya.
Tapi bagi Perfa ini Anugrah karena Ita adalah orang yang selama ini ia cari
untuk menjadi pendampingnya. Teman-teman Ita sudah menduha sebelumnya kalau Ita
pasti akan jatuh cinta dan berdampingan dengan Perfa.
Sabtu malam
depan di kampus harapan Indonesia
diadakan pesta yang meriah bertema Hot Couple ( Pasangan Paling Hebat ). Di
acara itu juga ada Perfa merencanakan akan menembak Ita untuk jadi pacarnya.
Acara itu diadakan agar berpasang-pasangan. Makanya Perfa mengajak Ita untuk
ikut acara itu. Tanpa ada kebimbangan Ita menujuinya.
Berhari-hari
Perfa menyiapkan semuanya. Sampai-sampai Perfa membuat puisi. Akhirnya hari ini
hari Sabtu juga tinggal menghitung jari pukul 08.00. pukul 06.30 sore Perfa
menjemput Ita. Mereka berdua akhirnya berdansa bersama saat di aula tempat
berpesta, tapi tiba-tiba Lampu padam dan Perfa mengilang. Dimanakah dia ?? ada
sebuah sorot lampu yang menuju seorang cowok dia adala Perfa. Dengan membawa
sekuntum mawar merah ia membaca puisinya.
Kau wanita yang tak seindah bunga
sakura
Kau wanita yang tak selembut kain
sutra
Kau wanita yang tak secantik
bidadari
Mungkinkah ada sejuta cinta dan
kasih sayang untuk diriku ??
Aku hanya lelaki biasa dan tak
sempurna
Tapi aku punya sejuta cinta dan
kasih sayang untuk mu adinda
Maukah kau menjadi kekasihku Devita
??
Ternyata Ita juga bisa membuat puisi tanpa ada
pemikiran dahulu. Dan Ita menjawab dengan puisi juga.
Memang aku tak seindah bunga sakura
Aku juga tak selembut kain sutra
Dan kau pun tak tak secantik
bidadari
Tapi perlu kau tahu sejuta cinta
dan kasih sayang ku hanya…
( dan terdiam sejenak )
Hanya untuk lelaki yang menganggap
dirinya biasa dan tak sempurna.
Adinda ini……..butuh sejuta cinta
dan kasih sayang dari kanda.
Dan aku mau mendampingi mud an
menjadi kekasihmu Perfa…………
Semua pasangan di pesta Hot Couple itu bertepuk
tangan dan bersorak sorai layaknya di padang
hijau yang luas. Perfa memberikan bungan mawar itu ke Ita dan mencium
tangannya. Ita dan Perfa menjadi juara utama di Hot Couple sebagai pasangan
yang peling hebat.
Esok harinya
semua panghuni kampus menyalami Ita da Perfa sebagai pemenang Hot Couple dan
pasangan baru. Kebahagiaan mereka tak ada yang menandingi. Hanya mereka berdua
yang sangat bahagia dan menikmati indahnya cinta
Satu tahum berlalu
Hari ini Perfa dan Ita merayakan hari jadiaanya yang
pertama. Perfa memberikan sebuah puisi ke Ita yang isinya :
Waktu terus berkalan dan tak
terhenti
Cinta kita pun tak ada yang
menandingi
Hanya adinda yang mengisi hati ini
Tak semua orang bisa merasakan
seperti ini
Dunia ini tak ada yangmemiliki
Tapi hati ini hanya milik adinda
seorang
Semuanya yang kita laui sungguh
indah
Dan akan ku jadikan cinta pertama
yang indah ini
Menjadi cinta pertama yang sangat
dan paling mengesankan
Mereka berdua sangat di penuhi cinta dan kasih sayang
yangmembuat cinta mereka abadi yang diawali dengan Cinta Pertama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar