Di tengah keramaian jam istirahat di
kelasku terlihat sanagt tegang dan sangat-sangat tegang. Aku berharap semoga
bukan aku yang terpilih. Minggu lalu diumumkan akan diadakan lomba pasangan
pakian adat. Dan dari masing-masing kelas diwakili seorang anak cowok dan
seorang anak cewek. Di kelas XI IA 5 ini, terkenal dengan anak-anak yang
nakal(gak nurut sama guru), jail, gak mau ada yang terpilih buat mewakili
kelas(termasuk aku) dan pokoknya yang jelek-jelek deh… Maka dari itu, di kelas
ini diadakan undian agar terpilih pasangan untuk lomba itu. Aku sangat berharap
agar aku gak terpilih. Okey, sebelum di lanjutkan aku memperkenalkan diri dulu.
Namaku Gadis. Tapi nama itu sangat tak sesuai dengan aku dan sangat-sangat tak
sesuai. Aku anak yang cukup terkenal di kalangan guru dan siswanya. Kenapa??
Yaph, karena dianggap siswa cewek yang jail dan nakal diantara siswa cewek
lainnya. Memang aku ini tomboy, suka malakin anak-anak lain, suka ngikut
tawuran, suka membolos sekolah sama anak cowok-cowok yang lain dan apa aja deh.
Aku gak terlalu tinggi juga gak terlalu pendek, tapi rambut aku pendek beremo
kayak anak cowok sekarang, baju aja gak selalu rapi, apalagi dandanan(aku belum
pernah dandan), pokoknya aku acak-acakan banget.
Aku merasakan ketegangn itu pada
teman-temanku. Tapi aku, santai saja. Aku yakin banget aku gak akan terpilih
dengan keadaanku seperti ini. Tapi, setelah undian dibuka aku serius untuk
mendengarkan. Dan…..
“hah?? Gak munkin!” kata ketua kelas. “napa??”kataku sadis. “gak.
Okey cewek yang mewakili XI IA 5 adalah Gadis.” Kata ketua kelas tegas. “hah??”
kata anak sekelas bersamaan. “hah???
Beneran lo? Gak mungkin gue kan? Lo mau mainin gue?” kataku tidak percaya. “enggak,
enggak Dis.. beneran. Sumpah.” Kata ketua kelas yang ketakutan.
Aku terdiam tidak percaya dengan ini. Aku gak bisa mundur
ataupun diganti dengan anak yang lain. Ini sudah menjadi ketetapan. Aku melihat
ketua kelas yang membacakan siapa anak cowok yang mewakili. “cowok
yang mewakili XI IA 5 adalah Redy.”kata ketua kelas lagi. Aku
terperanjak kaget. Aku harus berpasangan dengan cowok cover boy yang sombong
itu. Aku benar-benar sial. Dan akhirnya aku hanya pasrah saja. Semua anak-anak
disekolah mendengar berita itu, mereka juga kaget temasuk para guru. Tapi yang
bikin aku kesel sama mereka semua, mereka menertawaiku dan sangat tidak yakin
dengan ketetapan itu. Aku pun berniat akan membuktikan kepada mereka kalau aku
pasti bisa. Aku bisa seperti anak cewek sewajarnya. Liat aja pada lomba nanti.
Bel pulang pun terasa menjerit di
telingaku. Akupun langsung menuju ke tempat parkir motorku. Sampai di depan
motorku ada seorang malaikat menghampiriku. Malaikat itu seperti ingin mencabut
nyawaku, karena dia mengagetkanku. Dia adalah Putra, kakak kelasku. Dia
satu-satunya cowok yang aku suka selain ayahku.Dia menyapaku. “hai” katanya. “hai juga” jawabku. “mmm…
kamu ikut lomba pakaian adat ya??” tanyanya mengagetkanku. Aku malu, sangat
malu. “i..i…i…iya,,
beritanya udah nyebar ya??” kataku gugup. “hmm.. good luck ya. Jadilah yang
terbaik. Tunjukin ke aku ya..”katanya menyemangatiku. “i..i..iya,makasih”
kataku dengan senyum.
Ini adalah cerita yang gak akan aku lupain. Aku senang
sekali, pertama kalinya dia ngomong sama aku. Dan dia yang memulai. Apalagi
dengan kata-kata semangat dari dia membuat melayang. Aku seperti burung. Aku
bebas terbang, tak ada yang menghalangi. Aku bahagia sekali. Itu yang aku
rasakan saat ini. Di rumah aku masih merasa melayang. Bunda menanyaiku, aku
menjawab kalau aku akan lomba pakaian adat untuk mewakili kelas. Bunda
terperanjak kaget. Padahal, aku senang dengan kejadian di tempat parkir tadi. Malam
pun terasa lama. Tak ingin aku menutup mata. Kisahku hari ini akan menjadi the
best day ever di diaryku. Aku tak sabar menunggu hari esok, agarku dapat
melihat cahayaku lagi. Tapi berat rasanya menahan mata yang mulai memerah ini.
Akupun membiarakan tubuhku terbaring. Dengan mata mulai menutup. Dia sang
cahaya datang menghampiriku di mimpi. Dialah matahariku, yang menyinariku
selalu.
Ayam
berkokok memanggil sang surya. Burung bernyanyi riang gembira. Para gembalapun
keluar dari kandang membawa peliharaannya. Dan aku berkata di depan sang surya
‘ selamat pagi dunia, buatlah hari ini manjadi lebih baik dari kemarin’. Aku
segera menuju ke kamar mandi dan menyiram tubuhku. Sarapan menungguku dan
sekolahpun melambai-lambai ke aku. Aku segera tancap ke sekolah. Seperti biasa
aku selalu telat. Dengan terpaksa mengerjai pak satpam lagi biar aku bisa
masuk.
“pak satpam,,
boleh bicara sebentar gak?”kataku. “ada apa?”katanya tegas.
“Pak satpam tahu warung depan sekolah kan?? Tahu juga penjaganya kan?
Dia pengen ketemu bapak tu. Sepertinya dia naksir bapak???” kataku merayu. “beneran
neng? Wah bapak ke sana dulu ya neng. Makasih ya neng.”kata pak satpam tak sadr
kalau dia sedang dikerjai. Pak satpampun langsung enyah dari pangkalannya. “good! My class
I’m coming…. Dasar satpam bodoh! Gampang banget dikerjai. Hampir setiap hari
pula.hehehehehe”kataku dengan tertawa.
Tapi sampai di tempat parkir kepala sekolah malah standby
disitu. Tapi di belakangku terlihat setan melintas dan merebut motorku kemudian
memarkirkannya. Dia dimarahi kepala sekolah dan dia diberi surat peringatan.
Dikiranya dia yang telat masuk. Kalian tahu dia siapa? Dia Redy. De model and
de cover boy yang aku benci. Aku heran dengan dia kenapa dia membantuku.
Padahal dia tahu kalau aku membencinya. Dengan terpaksa aku harus berterima
kasih dengannya. Aku masih terpikirkan dengan Redy tadi. Akupun membolos
pelajaran kimia. Dan aku menuju ke tempat rahasiaku, yang tak ada seorang pun
yang tahu. Tempat itu di lantai paling atas di sekolah dan gak ada orang yang
pernah kesana kecuali aku. Tapi setelah aku pikir-pikir paling tu cowok cuma
cari sensasi aja. Di waktu luang aku pergi ke lapangan aku bermain basket
dengan anak-anak cowok yang lain. Tapi Redy malah menarikku ke taman sekolah.
Dan bilang..
“heh, lo tu niat ikut lomba gak sih?”tanyanya
ketus. “gak.”jawabku singkat. “lo itu…. Sial”katanya ingin
memukulku. “kenapa?
Takut lo ama gue? Apa karna gue cewek jadi lo gak tega? Hah?”kataku melawan. “tau
ah!” katanya berbalik arah.
“okey.. okey kali ini gue akan
nurut. Jadi mulai kapan kita latihan?” kataku sedikit bimbang. “hah??”
tanyanya kaget.
“iya, mulai kapan de cover
boy??”tanyaku sekali lagi. “beneran lo?? Gak salah gue?? Atau gue
mimpi?”katanya lagi. “lo mau gue berubah pikiran dan mengundurkan diri ya?”kataku
ketus. “okey.
Kita latihan mulai dari siang ini pulang sekolah dan ingat seminggu penuh.
Waktunya udah mepet tau. Deal??”jelas Redy. “okeylah.
Deal.” Kataku menyetujuinya. Siangnya Redy kerumahku. Kami berdua latihan untuk
lomba tersebut. Dia sangat sabar dalam melatih seseorang.
Redy
mengajariku cara berjalan seperti perempuan layaknya. Dia juga mengajariku
sopan santun maupun tata krama wanita. Aku terkesan dengan kemampuan Redy saat
itu. Aku tahu di dalam perlombaan hanya pasangan terbaik dan drama terbaik yang
di lombakan. Mungkin dia berencana menunjukkan kodrat wanita yang sesungguhnya.
Seminggu kami selalu bersama. Kini, kami akrab dan aku menganggapnya sebagai
teman sekarang. Saat aku ganti baju akan latihan, bunda berbicara serius dengan
Redy.
“nak Redy
makasih ya. Karna adanya lomba itu, Gadis jadi berubah lebih feminim. Gadis
juga terlihat seperti perempuan sekarang. Ini semua berkat nak Redy. Tante
berterimakasih sekali.” Kata bunda. “iya tante, mungkin saya di takdirkan
untuk mengubah sifat Gadis tante.”kata Redy.
”tante makasih banget sama nak Redy.”kata bunda. Dan Redy hanya tersenyum.
Seminggu
berlatih telah usai. Hari yang mendebarkanpun datang juga. Aku pergi ke salon
untuk berdandan bersama Redy. Selesainya Redy melihatku dengan rasa kagum. Dia
terpesona denganku.
“ngapain lo,
ngliatin gue sampe segitunya?” “gak, gak kok. Lo
cantik Dis hari ini.” “gue
kan cewek, jadi ya cantik dong!”
“ya udah terserah lo aja, tapi jangan sadis gitu dong. Ingat yang kita
latihan kemarin dong!”
“tapi kan dalam lomba ntar gak ada kayak gitunya?” “ya sudah, lupain aja
deh.” “iya…… gue akan
ngomong yang baik Redy. Cuma demi kelas kita doang!”
“iya terserah lo.”
“hehehehehe”
Mereka berdua menaiki panggung. Dan berjalan layaknya
pasangan model. Semua orang terkejut dengan Gadis para guru pun juga sama. Tapi
yang diharap Gadis adalah ucapan manis dari Putra untuk memujinya selain
anak-anak yang lain termasuk guru. Redy dan Gadis mendapat nomor urut 5, dan
inilah gilirannya. Mereka berdua bercatwalk di panggung dan melakukan drama
terbaik mereka. Tapi saat drama selesai Redi berjalan menuju turunan panggung
dan Gadis tersandung. Redy tahu, dia langsung kambali menolong Gadis. Dan…
“cinta…maafkan
aku. Aku tak bisa membiarkanmu jatuh karna mengejarku melarang aku
pergi”katanya keras. “what??lo bilang
apa?”kataku pelan. “udah jawab aja,
anggap aja ini drama kita. Biar gak malu.”katanya dengan tersenyum. aku
gak mau kamu ninggalin aku, aku mau kamu terus disamping aku. Aku butuh
kamu.”kataku memelas. “t..t..t..tapi,,”katnya terpotong.
“aku mohon..”kataku memegang tangan hangatnya. “baiklah,aku akan disni untuk kamu cinta.”kata
Redy tersenyum pada Gadis.
Mereka
berdua berpelukan(seperti orang pacaran beneran). Juri bertepuk tangan melihat
drama mereka yang sebenarnya intuk menutupi malu Gadis. Penonton yang lain pun
juga, termasuk Putra. Sebelum keluar panggung Gadis sempat menengok kearah
Putra dan Putra pin tersenyum padanya. Dan pastinya Gadis membalas senyum itu.
Setelah keluar dari panggung di handphone Gadis ada sms yang mengejutkannya.
From: Putra
Congratulations! It’s the
best performance ever. You look so beautiful. I really surprised with your act.
To: Putra
Thank for all Putra.
From: Putra
Kau sudah menunjukkanku
tentang kodrat wanitamu. Aku harap ini akan berlanjut untuk seterusnya.
To: Putra
Oke. I will try it.
Putra
mengirim itu, karena dia tahu kelas Gadislah yang memenangkannya. Dan itu
memang benar terjadi. Mulai esok pagi, Gadis benar-benar berubah. Dia terlihat
feminim, feminism sekali. Dan setelah itu Putra dan Gadis sering jalan bareng.
Putra memberikan kado-kado pada Gadis yang semuanya special alat-alat
kecantikan. Tapi Gadis sangat tidak suka dengan itu. Dia lebih suka dengan
dirinya yang dulu, apa adanya. Demikian juga dengan Redy. Ternyata, Redy
falling in love dengan Gadis. Redy mengetagui perasaannya setelah mereka
berduasering latihan bersama untuk lomba dulu. Tapi Redy membiatkan perasaan
itu tersimpan dalam hatinya. Dan Gadis tidak mengetahuinya. Saat ini gadis
sudah bosan dengan Putra. Diapun memeberanikan diri bartanya pada Putra.
“Pitra boleh
nanya?” “boleh,apa?”
“kamu
deket sama aku karna aku berubah lebih feminimkan?” “iya,
aku gak suka cewek tomboy kayak kamu dulu. Kenapa?” “hmm,
aku harap mulai sekarang kamu gak usah deketin aku lagi.” “Kenapa emang?” “kamu
gak suka kau apa adanya, ka,u gak mau terima kan?” “ya iyalah. Mana ada juga
coeok yang suka cewek tomboy deperti kamu dulu. Adanya pada kabur tau!” “iya, emang. Dan itu
termassuk lo kan
kok kamu nyolot gitu?”
“gue udah bosen sama sikap asli lo!” “terus?”
“gue mau kita gak usah kenal buat selanjutnya!” “oke. It’s not problem
for me.”
oke. Good!”
“dasar cewek girang!”
“apa lo bilang?” “cewek girang!”
“lo tu emang!!” dan sebuah pukulan mampir di wajah Putra.
Setelah itu
Gadis langsung kabur ke tampat rahasianya. Disana dia menemukan Redy. Dia
bertanya pada Redy apa maksud dia di tempat favoritnya. Redy juga menjadikan
tempat itu sebagai tempat favorit. Mereka duduk berdua di tempat itu. Gadis
mempercayai Redy dan menceritakan kejadian yang dialaminya. Redy mengerti, dan
dia punya kesempatan besar untuk menyatakan cintanya pada Gadis. Saat mereka
diam Redy mulai mengatakannya.
“kalau ada
cowok yang cinta sama lo dan mau nerima lo apa adanya, lo mau jadi pacarnya
gak?” “bolehlah, asal tu cowok bener-bener cinta
sama gue.” “kalau tu cowok nembak lo sekarang, lo bakal bilang iya ke
dia?”
“mungkin. Kenapa? Cowok itu lo? Pasti gak mungkin kan??” “iya itu gue,
gimana menurut lo?”
“what??” “iya,
gimana? I love you mi malo muchacha..” “mmm, karna gue
udah tau sifat asli lo, jadi berdasarkan janji gue tadi. Gue mau.”
“thank’s mi malo muchacha”
Mereka berdua berpelukan di tempat
rahasia itu. Dan Gadis tak perlu lagi berdandan feminism. Karena, Redy suka
banget sama sirat tomboynya. Mereka berdua berpacaran. Dan Redy selalu
memanggilnya “mi malo muchacha” cewek nakalku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar